Mengenal Lebih Jauh Dokter Internis Dan Tindakan Medis Yang Dilakukannya

Di dunia ini terdapat macam-macam penyakit dengan berbagai berbagai bentuk yang berbeda-beda. Dalam menangani penyakit yang bermacam-macam, juga diperlukan tindakan khusus agar penyakit dapat sepenuhnya sembuh dengan penanganan yang tepat. Untuk mengetahui suatu penyakit digolongkan sebagai penyakit yang serius atau tidak haruslah ditangani oleh ahlinya atau spesialis. Untuk itu tidak heran jika terdapat banyak dokter spesial yang khusus untuk menangani beberapa penyakit yang butuh perawatan intens. Salah satunya yaitu dokter internis.

Dokter internis atau dokter penyakit dalam adalah dokter yang khusus menangani berbagai keluhan terkait dengan penyakit dalam seperti gangguan hormon, jantung, kelainan darah, sistem pencernaan, kanker, hingga alergi dan imunitas. Penyakit tersebut umumnya di derita oleh orang dewasa atau lansia, maka sering kali dokter internis atau dokter penyakit dalam juga disebut sebagai dokter spesial menangani orang dewasa dan lansia dengan mencakup hampir semua gejala tanpa adanya pembedahan. Untuk dianggap sebagai dokter internis, seseorang harus mendapatkan gelar dokter spesialis penyakit dalam atau Sp. PD yaitu dengan menyelesaikan Program Pendidikan Spesialisasi Ilmu Penyakit Dalam dan bisa disertai dengan bimbel kedokteran.

Hampir sama dengan dokter spesialis lainnya, dokter internis juga memiliki beberapa bagian atau subspesialisasi yang menangani penyakit sesuai dengan bidang keilmuannya, di antaranya yaitu Alergi imunologi Klinik (Sp. PD-KAI) yang menangani berbagai penyakit alergi dan segala yang mengganggu imunitas. Nefrologi Ginjal Hipertensi (Sp. PD-KGH) yang khusus menangani kesehatan yang terkait ginjal, tekanan darah tinggi, dan ketidakseimbangan cairan dan mineral dalam tubuh. Gastroenterologi Hepatologi ( Sp. PD-KGEH) yang menangani penyakit dalam pada bagian sistem pencernaan. Geriatri (Sp. PD-KGer) yaitu spesialis keluhan dan masalah kesehatan pada orang lanjut usia. Hematologi Onkologi Medik (Sp. PD- KHOM) yaitu khusus penanganan pada yang berkaitan dengan darah termasuk kanker. Kardiovaskular (Sp. PD-KKV) spesialis pada bidang pengobatan penyakit jantung dan pembuluh darah pada orang dewasa atau lanjut usia. Endokrin Metabolik Diabetes (Sp. PD- KEMD) yang khusus menangani berbagai masalah yang terkait sistem endokrin atau kelenjar dan kelainan metabolic. Pulmonologi (Sp. PD- KP) yaitu spesialis menangani keluhan dan pengobatan terkait penyakit sistem pernapasan. Reumatologi (Sp. PD- KR) khusus pada penanganan penyakit sendi, otot, tulang, tendon yang lain sebagainya. Psikosomatik (Sp. PD- KPsi) pada bidang ini merupakan gangguan dalam yang dapat dipengaruhi oleh kesehatan jiwa seperti ganguan kecemasan, panik, gangguan tidur, disfungsi ereksi dan sekseual, dan lain sebagainya. Terakhir yaitu bidak Penyakit Tropik Infeksi (Sp. PD-KPTI) yang menangani khusus penyakit menular infeksi baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan parasit.

Meski memiliki berbagian subspesialis yang berbeda, dalam menjalankan pesarn dan tugasnya, dokter internis tetap melakukan prosedur yang sama untuk menjamin keselamata. Beberapa peran dan tugas dokter spesialis penyakit dalam atau internis yaitu adalah:

  1. Mendiagnosis penyakit pada orang dewasa dan lansia, baik akut maupun kronis, melalui gejala yang dirasakan dan riwayat penyakit yang diderita. Diagnosis tidak dilakukan dengan bedah akan tetapi melalui gejala yang ada.

  1. Setelah didiagnosis, dokter memberikan rekomendasi perawatan penyakit yang diderita pasien dewasa dan lansia selain untuk mempercepat pengobatan.

  2. Selanjutnya yaitu memberikan pemahaman tentang kesehatan secara umum kepada pasien, yaitu mencakup cara menjaga kesehatan dan pencegahan penyakit.

Dengan peran dan tugas tersebut, hal-hal yang harus menjadi tindakan seorang dokter spesialis penyakit dalam atau dokter internis yaitu:

  1. Mengevaluasi gejala  pada pasien, untuk mendiagnosis suatu penyakit. Hal ini penting dilakukan agar penyakit dapat segera diatasi dan tidak semakin membesar atau parah. Diagnosis dini tentu akan mempermudah dokter untuk menanganinya.

  1. Memberikan layanan kesehatan preventif (pencegahan) dasar, seperti vaksinasi dewasa, melakukan upaya penurunan faktor risiko penyakit, menilai keberhasilan terapi, dan merencanakan tindak lanjutnya. Sosok dokter perlu memberikan semacam analisis terhadap beberapa dugaan penyakit berdasarkan diagnosisnya. Dengan seperti itu dokter dapat mengetahui langkah pengobatan selanjutnya yang perlu dijalani oleh pasien.

  2. Melakukan pemeriksaan fisik dan serta menilai hasil pemeriksaan penunjang untuk membuktikan hasil analisis. Pemeriksaan fisik dengan melihat bukti nyatanya yaitu keterangan asli yang berdasarkan pada tes fisik yaitu seperti pemeriksaan darah, elektrokardiogram (EKG), pemeriksaan fungsi paru, analisis cairan tubuh seperti urine dan dahak, foto Rontgen, USG, dan CT scan.

  3. Memberikan pengobatan terkait diagnosis dan kondisi pasien. Setelah mengetahui jelas penyakitnya, dokter memberikan obat pereda sakit atau berkaitan dengan penyakit yang diderita pasien.

  4. Bersama dokter gizi, mengatur asupan nutrisi dan tatalaksana nutrisi yang terkait penyakit tertentu, misalnya diabetes mellitus, malnutrisi, obesitas, dan penyakit ginjal kronik. Jika sudah memberinya obat, dokter wajib mengingatkan makanan apa saja yang boleh disantap atau kegiatan apa yang tidak boleh dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk memperparah keadaan pasien dan mempercepar proses penyembuhan.

  5. Memberikan penanganan pada keadaan kritis dan kedaruratan medis. Terakhir dilakukan ketika terdapat kondisi mendesak yang mengharuskan dokter untuk melakukan operasi atau lain sebagainya.

Dengan peran dan tugas serta saran tindakan yang perlu dilakukan dokter internis tentunya akan membuat pasien nyaman dan menjadi dokter yang profesinal.