Sholat sunnah adalah salah satu sholat yang boleh dikerjakan ataupun tidak, berbeda dengan sholat wajib 5 waktu. Dalam sholat 5 waktu, apabila tidak dikerjakan maka akan mendapatkan dosa, namun apabila anda melakukan sholat yang sunnah maka anda mendapatkan pahala, tapi apabila tidak dilakukan tidak akan mendapatkan dosa. Hanya saja tentu lebih baik bila dilakukan karena saat mengerjakan sholat yang sunnah anda akan mendapatkan banyak manfaat yang tidak anda sadari sebelumnya. Ada bermacam-macam sholat yang sunnah yang bisa anda laksanakan, yaitu Shalat Wudhu, Shalat Tahiyatul Masjid, Shalat Dhuha, Shalat Rawatib, Shalat Tahajud, Shalat Istikharah, Shalat Hajat, , Shalat Taubat, Shalat Gerhana, Shalat Istikharah dan Shalat Tasbih.
Macam-macam sholat sunnah
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa ada banyak sekali jenis-jenis sholat sunnah, agar anda tidak bingung maka dalam artikel ini akan dibahas satu persatu seperti hadist yang menyarankan untuk melakukannya dan juga tata cara melakukannya.
- Shalat Wudhu
Yang disebut sholat wudhu adalah sholat yang dikerjakan setelah berwudhu. Jadi sebelum anda melaksanakan sholat wajib ataupun sholat yang sunnah lainnya, anda bisa melakukan sholat wudhu. Jumlah rakaat sholat wudhu adalah 2 rakaat. Dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: “Barang siapa yang berwudhu lalu mengerjakan sholat dua rakaat tidak lalai (dengan khusyu’) dalam keduanya, maka diampuni dosa-dosanya yang sudah lewat” (HR. Abu Dawud).
- Shalat Tahiyatul Masjid
Sholat yang sunnah satu ini dilakukan untuk menghomarti masjid sebagai rumah Allah SWT, jadi sholat ini dapat dilakukan kapanpun anda berada di dalam masjid dan sebaiknya sholat tahiyatul masjid dilakukan sebelum anda mengikuti sholat berjamaah. Terkecuali bagi khotib masjid yang akan sholat atau berkhutbah di sholat jumat, pengurus masjid, imam yang akan melaksanakan sholat wajib 5 waktu, dan setelah iqamah, sholat tahiyatul masjid boleh tidak dilaksanakan (Ibu Hajar).
Tata cara melaksanakan sholat tahiyatul masjid tidak jauh berbeda dengan ketika melaksanakan sholat yang sunnah lainnya. Yang membedakan hanyalah dibagian niat sholatnya saja. Berikut adalah niat melakukan sholat tahiyatul masjid: “Ushalli sunnata tahiyyatal masjidi rak’ataini lillaahi ta’aala. Allaahu akbar.” yang artinya “Saya berniat shalat Tahiyyat Masjid 2 rakaat karena Allah Ta’ala”. Kemudian doa setelah melaksanakan sholat ini adalah “Allaahumma sholli wasallim ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shohbihi ajma’in. Allaahumma robbanaa aatina fiid dun-yaa ‘adzaaban naari”.
- Shalat Dhuha
Sholat ini dapat dilakukan sekitar jam 7 pagi saat matahari sudah terbit sekitar 7 hasta hingga sinar matahari mulai terasa panas, yaitu sebelum waktunya sholat dhuhur. Akan tetapi walaupun bisa dilakukan sejak sekitar pukul 7 pagi, namun lebih baik melaksanakan sholat dhuha pada seperempat kedua hari atau jam 9 pagi. Anda bisa melaksanakan sholat dhuha secara individu maupun berjamaah. Jumlah rakaat sholat dhuha adalah 2 rakaat dalam satu kali salam, jadi sholat 2 rakaat dilakukan sebanyak 4 kali. Ada yang mengatakan bahwa sholat dhuha dapat dilakukan hingga 12 rakaat dan ada yang mengatakan sholat dhuha tidak memiliki batasan jumlah rakaat. Walaupun begitu, jumlah rakaat berapapun yang anda ingin lakukan, niat sholatnya tetaplah sama, yaitu: “Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.” yang artinya: “Saya niat shalat sunnah Dhuha 2 raka’at karena Allah Ta’ala”. Setelah niat, dilanjutkan dengan membaca doa iftitah, alfatihah dan surat-surat yang ada di dalam Alquran, akan tetapi pada rakaat pertama dianjurkan untuk membaca surat Asy-Syam dan pada rakaat kedua membaca surat Al Lail. Setelah menyelesaikan sholat dhuha, bacalah doa berikut: “Allahumma innaddhuhaa-a dhuhaa-uka wal bahaa-a bahaa-uka waljamaala jamaaluka wal quwwata quwwaatuka wal qudrata qudratuka wal’ishmata ‘ishmatuka. Allahumma inkaana rizqii fissamaa-i faandzilhu wa inkaana fil ardhi faakhrijhu wa inkaana mu’assaraanfayassirhu wa inkaana haraamawwaquwwatika waqudratika aatinii maa aataita ‘ibaadakasshaalihiin”.
- Shalat Rawatib
Sholat rawatib adalah sholat sunnah yang dapat dikerjakan sebelum atau sesudah sholat wajib 5 waktu dengan total semuanya adalah 22 rakaat.
- Sholat Subuh: 2 raka’at sebelum sholat wajib
- Sholat Dzuhur: 2 raka’at sebelum, dan 2 atau 4 raka’at sesudah sholat wajib.
- Sholat Ashar: 2 raka’at sebelum sholat wajib
- Sholat Maghrib: 2 raka’at sesudah sholat wajib
- Sholat Isya: 2 raka’at sebelum, dan 2 raka’at sesudah sholat wajib
Sama seperti sholat wudhu atau sholat tahiyatul masjid, perbedaan ketiganya hanyalah pada niatnya saja, dari segi jumlah rakaat tidak ada bedanya, berikut adalah niat sholat rawatib: “Ushalli sunnatazh zhuhri rak’ataini qabliyatan lillaahi ta’aala.” yang artinya: “Aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur 2 raka’at karena Allah Ta’ala.” Kata-kata zhuhri dapat diganti sesuai dengan sholat wajib apa yang akan dilakukan. “Ushalli sunnatazh zhuhri rak’ataini ba’diyatan lillaahi ta’aala.” yang artinya: “Aku niat shalat sunnah sesudah dzuhur 2 raka’at karena Allah Ta’ala.” Kata-kata zhuhri dapat diganti sesuai dengan sholat wajib apa yang sudah dilakukan. Untuk sholat shubuh adalah shubhi, sholat ashar adalah ashri, sholat magrib adalah maghribi, dan sholat isya adalah isyaa-i.
- Shalat Tahajud
Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dikerjakan saat malam hari dengan minimal jumlah rakaat 2 untuk setiap 2 kali salam namun tidak ada jumlah maksimalnya. Walaupun sholat yang satu ini hanya boleh dilakukan setelah terbangun dari tidur dan sudah selesai mengerjakan sholat isya. Selain itu sholat ini lebih baik dilakukan pada sepertiga malam, yaitu sekitar jam 10 malam, atau tengah malam, namun yang paling utama bila dikerjakan setelah pukul 1 pagi menjelang sholat shubuh. Niat untuk mengerjakan sholat ini adalah “Ushallii sunnatat tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa” yang artinya “Aku niat shalat sunnah tahajud 2 raka’at karena Allah Ta’ala”.
Manfaat melaksanakan sholat yang sunnah
Seperti yang sempat disinggung pada paragraf awal, bahwa siapapun melaksanakan sholat sunnah akan mendapatkan manfaatnya, tidak hanya mendapatkan pahala saja. Berikut adalah manfaat-manfaat yang akan didapatkan:
- Menutupi kekurangan sholat wajib
Dari hadist Abu Hurairah, disebutkan bahwa amalan pertama yang akan dihisab di hari kiamat nanti adalah amalan sholat. Apakah sholatnya sempurna atau tidak, apabila sempurna maka akan mendapatkan pahala yang sempurna, namun apabila ada kekurangan dalam sholatnya akan dilihat apakah melakukan amalan sunnah atau tidak. Jika ya, maka kekurangan tersebut akan tertutupi.
- Dosanya akan dihapuskan dan derajatnya akan ditinggikan
Nabi Muhammad SAW pernah berkata untuk memperbanyak sujud atau sholat kepada Allah SWT, karena apabila memperbanyak sujud karena Allah SWT, Allah akan menghapus dosa hambanya dan meninggikan derajatnya.
- Akan dekat dengan Nabi Muhammad SAW ketika di surga
Rabiah bin Ka’ab Al Aslami berkata bahwa Nabi Muhammad SAW pernah berkata agar bisa menjadi teman dekat beliau di surga, caranya adalah dengan memperbanyak sujud atau sholat.