Mengenal Saham Syariah yang Semakin Populer di Indonesia

Jika mendengar kata saham pasti yang akan terlintas dalam pikiran anda yaitu bank, modal perusahaan, investasi maupun hal-hal yang berkaitan dengan untung maupun rugi. Selain itu saham juga sering dikaitkan dengan judi karena adanya untung rugi. Padahal anggapan tersebut tidaklah selalu benar karena dunia investasi juga mengenal tentang saham syariah. Lalu apakah saham yang berbasis syariah tersebut juga seperti saham lainnya yang identik dengan judi? Secara lebih jelasnya dalam artikel ini akan diberikan informasi lebih lengkapnya.

Apa Itu Saham yang Berbasis Syariah ?

Berdasarkan kamus OJK dijelaskan bahwa saham merupakan surat bukti kepemilikan ataupun bagian modal sebuah perseroan terbatas yang bisa diperjualbelikan. Hal tersebut berarti investasi saham merupakan aktivitas jual beli saham sehingga tidak terdapat unsur perjudian di dalamnya. Sedangkan saham yang berbasis syariah merupakan suatu surat berharga yang mencerminkan sebuah kepemilikan atau hak dari sebuah perusahaan yang sudah ditebitkan oleh emiten yang melakukan kegiatan usaha serta cara pengolahannya berdasarkan prinsip syariah.

Dalam hal ini prinsip syariah yang dimaksud yaitu jika seseorang ingin menanam modal dalam bentuk saham maka penyertaan modal dilakukan ke perusahaan yang menggunakan prinsip syariah. Jika seseorang menanamkan modalnya dalam bentuk saham pada sebuah perusahaan maka dapat dilakukan akad musyarakah dan mudharabah. Untuk akad musyarakan diterapkan pada saham perusahaan privat. Untuk akad mudharabah diterapkan di saham perusahaan publik.

Seiring dengan berkembangnya zaman menjadikan saham yang berbasis syariah ini semakin diminati masyarakat. Sebetulnya baik saham yang berbasis syariah maupun saham konvensional tidak memiliki perbedaan yang jauh. Tetapi yang membedakan keduanya yaitu perusahaan yang menjual sahamnya atau emiten kepada publik yang mana perusahaan tersebut tidak boleh bertentangan dengan ajaran Islam. Misalnya saja anda tidak diperkenankan membeli saham perusahaan alkohol saat berinvestasi berbasis syariah. Karena alkohol tersebut dilarang dalam agama Islam.

Karakteristijk Saham Berbasis Syariah

Seperti yang sudah diatur dalam ajaran Islam dijelaskan bahwa transaksi keuangan muslim memang tidak mengenal riba dan bunga. Sehingga berbeda dari saham konvesnional, saham yang berbasis syariah memakai sistem bagi hasil serta risiko antara investor dan emiten dilakukan melalui jalan musyawarah. Dalam hal ini musyawarah tersebut merupakan kesepakatan bersama yang diperoleh dalam akad saham yang berbasis syariah.

Contohnya saat anda membeli saham yang berbasis syariah dari perusahaan A maka perusahaan tersebut menangguk keuntungan dan anda juga akan memperoleh untung dari dana investasi yang anda tanamkan pada perusahaan tersebut. Sebaliknya jika perusahaan tersebut merugi maka secara otomatis maka anda akan ikut menanggung kerugiannya.

Bagi hasil serta risiko yang disepakati sejak awal perjanjian akad sehingga nilai keuntungan saham tersebut bisa berubah bergantung dari kinerja emiten. Hal ini tentu berbeda dari saham konvensional yang menerapkan sistem bunga. Dengan sistem tersebut keuntungan yang diperoleh investor akan bersifat stabil karena kinerja emiten yang tidak berpengaruh. Investasi saham yang berbasis syariah juga tidak mengenal ghahar dan maysir.

Ghahar merupakan pemberian informasi yang menyesatkan, sedangkan maysir merupakan mengambil risiko berlebihan. Untuk ghahar berlaku bagi emiten serta perusahaan sekuritas yang mengurusi bagian pembelian saham. Mereka wajib menjelaskan sejelas mungkin mengenai seluk beluk dari sahan berbasis syariah yang akan dijual. Sedangkan untuk maysir berlaku untuk investor tersebut sehingga investor tidak boleh serakah atau hanya mengerjar keuntungan semata dan mengabaikan risiko.

Langkah Investasi Saham yang Berbasis Syariah

Jika anda berminat untuk berinvestasi saham yang berbasis syariah maka anda bisa datang langsung ke perusahaan sekuritas serta membuka akun di sana. Langkah-langkahnya sama dengan investasi saham biasa. Kemudian petugas perusahaan akan memberikan arahan pada anda untuk membeli saham syariah dan mengisi formulir. Namun sebelum akhirnya menanamkan saham sebaiknya kenali seluk beluk sahan. Sehingga anda bisa memiliki pegangan saham yang akan anda beli lalu bagaimana cara mengawasinya.

Bagi anda yang masih belajar maka bisa terlebih dahulu berinvestasi reksa dana syariah. Melalui investasi ini maka anda bisa bertanya seputar dunia investasi terutama saham kepada manajer investasi. Selain itu anda juga wajib memastikan emitan yang akan dibeli sahamnya sudah bebas dari praktek yang bertentang dengan ajaran Islam.

Untuk membantu anda dalam memilih saham yang berbasis syariah maka berikut ada beberapa kriteria yang perlu anda perhatikan.

  1. Jenis usaha, produk berupa barang atau jasa yang diberikan serta akada maupun pengelolaan emiten tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah.

  2. Pihak emiten wajib menandatangai serta memenuhi ketentuan akad yang sesuai dengan prinsip syariah.

  3. Emiten harus mempunyai syariah compaliance officer atau SCO untuk menjelaskan mengenai prinsip syariah sesuai yang dianutnya. SCO merupakan pejabat atau petugas dari sebuah lembaga yang telah tersertifikasi oleh Dewan Syariah Nasional MUI. Sehingga bisa dipastikan perusahaan tersebut sudah memahami konsep syariah dalam pasar modal.

Itulah tadi penjelasan mengenai saham syariah yang bisa menambah wawasan anda. Melalui informasi di atas bisa diketahui bahwa jenis saham ini dalam prakteknya selalu berdasarkan ajaran Islam sehingga membantu umat Islam agar bisa berinvestasi sesuai hukum agama Islam. Bila anda membutuhkan informasi yang lebih jelas dan lengkap maka silakan kunjungi situs washingtonunitedformarriage.