Sistematika Proposal dan Cara yang Dapat Dilakukan Agar Proposal Yang Diajukan Dapat Diterima

Proposal merupakan salah satu jenis hasil tulisan berupa rincian dari suatu rencana kegiatan atau rencana usaha yang akan ditujukan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap kegiatan tersebut. Pihak-pihak yang memiliki kepentingan ini adalah pihak-pihak yang akan memberikan izin dan bantuan dana atas kegiatan atau usaha yang akan dilaksanakan. Penulisan proposal tersebut bertujuan agar pembaca menjadi paham dan mengerti mengenai rincian dari suatu kegiatan atau usaha yang akan dibuat. Pembaca disini merupakan pihak-pihak yang memiliki kepentingan yang telah dijelaskan sebelumnya. Pembuatan proposal juga bertujuan agar pihak-pihak tersebut dapat memberikan izin dan bantuan dana agar kegiatan atau usaha yang diajukan dapat terlaksana.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tujuan pembuatan proposal adalah untuk membuat pembaca mengerti mengenai rincian dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Tentu saja hal ini sangat dipengaruhi oleh tata cara penyajian proposal. Rincian dan keterangan mengenai kegiatan atau usaha yang akan dilakukan haruslah terstruktur dan jelas. Hal ini bertujuan agar pihak yang dituju dalam hal ini pembaca mengetahui dan paham mengenai apa yang ingin dilakukukan pada kegiatan atau usaha tersebut. Dengan demikian, izin dan bantuan dana tentu saja akan mudah didapatkan.

Namun, ternyata masih banyak dari orang-orang yang ditolak proposalnya dengan alasan proposal yang dibuat itu tidak memberikan informasi yang jelas dan tidak meyakinkan. Oleh karena itu, diperlukan cara khusus yang harus dilakukan agar proposal yang dibuat menjadi menarik, baik dan benar. Jika proposal yang dibuat sudah memenuhi kriteria menarik, baik dan benar, maka akan sangat mudah proposal itu diterima oleh pihak yang akan dituju. Ada banyak contoh proposal yang disediakan oleh bermacam-macam artikel yang ditulis oleh jasa penulis artikel di internet. Namun, kebanyakan orang masih belum bisa mengimplementasikan apa yang contoh tersebut ajarkan ke dalam proposal miliknya. Akibatnya, proposal yang dibuat menjadi berantakan dan menjadi tidak layak untuk diberikan kepada pihak-pihak yang akan dituju.

Sistematika Penulisan Sebuah Proposal

Berikut ini merupakan beberapa sistematika dalam penulisan sebuah proposal. Sistematika ini bisa dijadikan sebagai panduan jika ingin mengajukan sebuah proposal kepada pihak yang berkepentingan terhadap kegiatan atau usaha Anda. Tujuan dari sistematika penulisan dari sebuah proposal ini adalah agar proposal yang dibuat dapat terurut dengan benar. Dengan demikian pembaca bisa memahami maksud yang akan disampaikan dari pembuatan proposal tersebut dan tidak akan merasa kebingungan saat membaca proposal tersebut. Sistematika penulisan dari sebuah proposal antara lain:

  1. Halaman Judul

Bagian pertama dari sebuah proposal adalah halaman judul. Halaman judul haruslah diletakkan pada bagian pertama dari sebuah proposal. Halaman judul merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah proposal. Judul tersebut bertujuan untuk memberikan sedikit gambaran mengenai hal apa yang akan di bahas di dalam proposal. Biasanya halaman judul berisi nama kegiatan atau usaha yang akan diusulkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan agar mendapatkan izin ataupun dana untuk menunjang kegiatan atau usaha yang akan dijalankan.

  1. Latar Belakang

Setelah halaman judul, bagian selanjutnya dari sebuah proposal adalah latar belakang. Latar belakang berisi alasan yang mendasari mengapa Anda membuat proposal tersebut. Latar belakang juga berisi alasan Anda untuk mengadakan kegiatan atau usaha yang akan diajukan. Latar belakang ini juga sangatlah penting, karena pihak-pihak penting yang akan dituju tentu saja akan memperhatikan latar belakang sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk menerima atau menolak proposal yang sedang diajukan. Agar proposal yang diajukan diterima dan diberi dana, maka Anda harus menggunakan pemilihan kata yang tepat agar bisa meyakinkan pembaca bahwa kegiatan atau usaha yang diajukan benar-benar memiliki manfaat yang banyak. Dengan demikian peluang proposal Anda diterima akan menjadi semakin besar.

  1. Tujuan

Bagian selanjutnya adalah tujuan dibuatnya proposal yang akan Anda ajukan. Jelaskan tujuan dari diadakannya kegiatan di dalam proposal secara rapi dan terstruktur. Gunakanlah bahasa yang singkat, padat dan jelas agar pembaca, dalam hal ini pihak yang berkepentingan bisa paham mengenai tujuan apa yang ingin Anda capai dari kegiatan atau usaha yang sedang diajukan. Jelaskan tujuan diadakannya kegiatan atau usaha secara urut dimulai dari tujuan yang paling penting atau bersifat primer hingga tujuan yang bersifat sekunder.

Apabila latar belakang proposal tidak terlalu banyak, maka Anda bisa menggabungkan tujuan dan latar belakang secara bersama-sama. Penggabungan tujuan dan latar belakang ini bertujuan untuk membuat proposal yang akan Anda ajukan menjadi tampak lebih berbobot dan berisi. Sehingga proposal Anda terlihat lebih menarik.

  1. Tema dan Nama Kegiatan atau Usaha yang Akan Diajukan

Selanjutnya adalah nama dan tema dari kegiatan atau usaha yang akan diajukan pada pihak yang berkepnetingan. Nama kegiatan dan tema kegiatan tentunya memiliki perbedaan antara satu dan lainnya. Nama kegiatan merupakan judul dari kegiatan atau usaha apa yang akan dilakukan. Sedangkan tema kegiatan merupakan topik yang akan dilakukan mengenai kegiatan atau usaha tersebut.

  1. Bentuk Kegiatan

Bagian berikutnya adalah bentuk kegiatan yang akan diajukan. Pada bagian ini menjelaskan apa saja yang akan dilakukan selama kegiatan dilaksanakan. Bagian ini juga berisi mengenai deskripsi dari kegiatan yang akan diajukan. Jelaskanlah secara singkat, padat dan jelas agar pihak yang memiliki kepentingan yang dituju bisa mengetahui secara jelas mengenai kegiatan yang akan Anda ajukan.

  1. Peserta

Berikutnya adalah peserta yang akan terlibat kegiatan atau acara yang akan diajukan. Peserta disini merupakan semua pihak yang akan terlibat sebagai peserta dari kegiatan yang Anda ajukan. Peserta bisa merupakan peserta dari seluruh kalangan umum ataupun pihak-pihak tertentu saja.

  1. Pihak Penyelenggara

Selanjutnya adalah pihak penyelenggara dari kegiatan atau acara yang akan diajukan. Biasanya pihak penyelenggara tersebut akan bertanggung jawab terhadap kegiatan atau acara yang akan dibuat. Biasanya pihak penyelenggara suatu kegiatan atau acara tersebut berasal dari suatu perkumpulan atau organisasi.

  1. Tempat dan Waktu Kegiatan

Selain pihak penyelenggara, bagian selanjutnya yang harus dicantumkan ke dalam proposal adalah tempat dan waktu kegiatan tersebut akan dilaksanakan. Tempat diselenggrakan kegiatan atau acara tersebut harus dicantumkan dan dijelaskan secara detail alamatnya. Kemudian waktu pelaksanaan pun harus dicantumkan dan dijelaskan dengan sejelas-jelasnya. Jadwal kegiatan pun harus dijelaskan secara rinci agar pihak yang berkepentingan yang akan dituju dapat tahu secara jelas dimana dan kapan kegiatan yang diajukan tersebut akan dilaksanakan.

  1. Susunan Acara Kegiatan

Bagian selanjutnya yang tak kalah penting adalah susunan acara dari kegiatan yang akan diajukan. Susunan acara tersebut mencakup waktu dan acara apa saja yang akan dilakukan. Selain itu, susunan acara juga berisi keterangan dari masing-masing agenda yang akan dilakukan selama acara. Buatlah susunan acara dengan sedetail dan sejelas mungkin agar pembaca, dalam hal ini para pemilik kepentingan menjadi jelas dan paham mengenai apa saja yang akan dilakukan selama acara atau kegiatan berlangsung.

  1. Susunan Panitia

Selain susunan acara, hal penting lainnya yang harus dicantumkan adalah susunan panitia dari kegiatan atau acara tersebut. Susunan panitia kegiatan atau acara tersebut terdiri dari nama-nama anggota panitia berdasarkan divisi-divisi yang menjadi tanggung jawabnya.

  1. Anggaran Dana

Bagian ini berisi rincian dana yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan atau acara yang diajukan. Buatlah rincian dana secara detail dan terperinci agar pihak yang berkepentingan yang akan Anda mintai bantuan dananya dapat mengetahui secara jelas dan rinci mengenai apa saja dan berapa biaya yang dibutuhkan. Alokasi dana juga dibuat dengan jelas dan meyakinkan agar pembaca, dalam hal ini pihak yang berkepentingan tidak menjadi bingung.

  1. Penutup

Bagian ini merupakan bagian terakhir dari sebuah proposal. Umumnya berisi harapan agar pihak yang berkepentingan dapat memberikan izin atau memberikan bantuan baik dana atau hal lainnya yang dapat membuat kegiatan atau acara yang diajukan menjadi lancar. Selain itu, bagian penutup ini akan ditutup dengan tanda tangan ketua pelaksana dan juga beberapa tanda tangan yang akan menjadi pihak penanggung jawab dari acara yang akan diajukan.

Sistematika tersebut harus diterapkan jika Anda ingin membuat sebuah proposal. Sistematika tersebut merupakan contoh dari sistematika sebuah proposal kegiatan. Semua sistematika ini harus dibuat dan disusun berdasarkan urutan yang telah ditentukan dan jangan disusun secara acak. Pembuatan proposal berdasarkan sistematika dapat membuat proposal terlihat tersusun dengan baik dan tidak akan menimbulkan kebingungan bagi pihak yang membacanya. Selain itu apabila proposal tidak ditulis berdasarkan sistematika yang ada, maka proposal tersebut tentu saja akan ditolah secara mentah-mentah oleh pihak yang ingin Anda tuju karena tidak tersusun dengan rapi dan baik. Oleh karena itu, buatlah proposal sesuai dengan sistematika yang ada. Beberapa contoh sistematika penulisan jenis proposal lainnya dapat Anda temukan di berbagai artikel yang dibuat oleh jasa penulis artikel yang banyak terdapat di internet.

Beberapa Cara Agar Proposal Dapat Diterima

Selain membuat proposal sesuai dengan sistematika penulisan yang telah ada, ada beberapa hal lain yang harus Anda lakukan agar proposal yang diajukan dapat diterima oleh pihak yang berkepentingan yang ingin dituju. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah membuat proposal yang akan diajukan menjadi semenarik mungkin. Gunakan pemilihan kata yang dapat meyakinkan pihak yang dituju agar menerima proposal yang Anda ajukan. Pilihlah judul kegiatan yang menarik dan membuat pihak yang dituju menjadi penasaran dan menerima proposal yang Anda ajukan. Selanjutnya adalah dengan mengajukan proposal yang telah dibuat pada waktu yang tepat. Hindari waktu seperti akhir tahun dan akan mendekati liburan panjang ketika akan mengajukan proposal. Hal ini akan membuat proposal yang Anda ajukan menjadi lama untuk ditanggapi. Langkah terakhir yang bisa dilakukan agar proposal yang Anda ajukan dapat segera diterima adalah dengan cara memfollow up nya secara berkala setelah proposal tersebut diajukan. Cara ini terbukti efektif untuk membuat proposal yang Anda ajukan mendapatkan respon dan tanggapan dengan cepat.

Demikianlah beberapa cara yang dapat dilakukan agar proposal yang Anda ajukan dapat diterima oleh pihak yang dituju. Semoga penjelasan tersebut dapat bermanfaat bagi Anda.